Minggu, 05 Juni 2011

Enjoying Pangandaran and Green Canyon…!! =)

Bersepeda tandem bersama Lia, menyusuri Pangandaran =)


Entah kenapa tiba-tiba ingin mengangkat dua tempat ini ke dalam cerita travelling saya. Ya, memang, liburan saya ke dua tempat ini sudah cukup lama, yaitu di tahun 2008 bersama-sama dengan tim dosen dan asisten dari departemen Mikrobiologi FKH UGM. Hehehe..ternyata menjadi asisten di departemen ini ada enaknya juga, mendapat liburan gratis! Siapa yang tidak mau? Saya dan semua teman asisten di departemen mikrobiologi tidak ada yang menyia-nyiakan kesempatan ini, secara kami adalah mahasiswa (saat itu saya masih duduk di tahun terakhir kuliah S1) yang bagi kami sesuatu yang gratis adalah hal yang tidak boleh dilewatkan. Saya pun berangkat bersama rombongan dari Jogja pagi-pagi sekitar pukul 08.00 WIB dengan tujuan pertama saya adalah Owabong Waterboom di Kabupaten Purbalingga. Yah, tujuan pertama ini tidak begitu menarik perhatian saya, karena memang tujuan pertama ini special bagi mereka anak-anak dosen yang masih unyu-unyu..hehehe. Cerita saya di Owabong ini akan saya ceritakan secara detail bersamaan dengan cerita jalan-jalan saya ke Kabupaten Purbalingga bersama kawan-kawan koas di bulan Maret 2011 lalu, tentunya pada postingan berikutnya. Permainan di Owabong ini pun selesai pada tengah hari, dan bus kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pantai Pangandaran di Jawa Barat. Yup, pantai indah di selatan pulau Jawa ini terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Sabtu, 04 Juni 2011

The mistery Behind of Nusakambangan Island...!!

Seru! di pantai Pasir Putih yang terasa private ini!

   Yup! Mengunjungi pulau Nusakambangan adalah sebuah target yang harus saya lakukan ketika saya telah terjadwalkan secara fixed akan mengunjungi kabupaten Cilacap sebagai lokasi koas kedinasan saya. Pulau yang sedari saya duduk di bangku SD ini terkenal sebagai penjara bagi mereka para penjahat kelas kakap terkesan cukup menyeramkan di bayangan saya ketika masih kecil dulu. Namun, seiring waktu persepsi itu berubah. Kini, saya justru semakin penasaran sebetulnya ada apa saja di sana. Saya sangat yakin bahwa pulau yang terkesan introvet sekalipun pasti memiliki keindahan alam yang ditawarkan dan pasti menarik, tidak terkecuali Nusakambangan yang terkenal sebagai pulau penjara bagi saya. Asalkan anda tahu, saya mengunjungi pulau ini sampai dua kali dalam 10 hari masa kedinasan saya di Stasiun karantina hewan Cilacap, dan kesemuanya merupakan jalan-jalan tanpa ada urusan kedinasan satu pun disana. 

Dolan-dolan Pantai di BantuL..!!



Suasana Pantai Kwaru
Liburan..Liburan..Liburan..

ya, itu yang ada di pikiranku ketika weekend datang.
Wajar, sangat wajar terjadi ditengah rasa penat oleh kesibukan koas dari Senin-Jum'at yang datang tidak ada habisnya. Akhirnya suatu rencana perjalanan pun terbentuk. Sabtu, 12 Februari 2011, saya bersama keempat rekan koas saya "deal" untuk berlibur bersama.
Akhirnya...!!!

10 days Cilacap??


Pantai Teluk Penyu di bawah birunya langit, cantik! =)

      Yup..!! tentunya jalan-jalan saya kali ini masih dalam dunia per-koas-an saya dalam mencapai derajat dokter hewan. Tapi, lama-lama saya berpikiran kok koas menjadi ajang berlibur ya? Hahaha..tak apalah. Toh saya berpikiran bahwa Indonesia, negara saya ini merupakan negara yang besar, belum tentu saya mendapat kesempatan berkunjung ke salah satu tempat di negara ini untuk berlibur. Jadi, ya dimanfaatkan saja sebaik mungkin. Apapun tugasnya, acaranya atau apalah itu namanya, saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk sekedar menengok tempat wisata, makanan dan lain-lain yang ada dalam suatu wilayah. Kali ini liburan saya ada dalam masa kodin (koas dinas) yang mengharuskan saya dan sebelas kawan saya untuk mengikuti serangkaian acara kedinasan di stasiun karantina kelas I yang berada di pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Ya, bisa dilihat kalau dinasnya saja di pelabuhan, itu artinya saya bisa melihat pantai setidaknya laut setiap hari. Haha! Suatu yang selalu menarik perhatian saya adalah laut. Tapi, saya juga tidak akan bercerita banyak mengenai kegiatan kodin saya di stasiun karantina Cilacap yang berhubungan dengan sapi-sapi yang baru datang dari Australia dengan segala uji-uji pemeriksaannya.

Ada apa di Kulon progo??

Saya bersama kawan-kawan koas saat di Laguna Glagah


Awalnya saya merasa bahwa Kulon Progo adalah sebuah kabupaten di provinsi DIY yang cukup tertinggal dlm sektor pariwisata jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di provinsi DIY. Selama kuliah di Jogja yang sudah 4 tahun lebih..hehe..saya belum tertarik untuk mengetahui ada apa di balik Kabupaten Kulon Progo yang terletak di kulon (baca: barat) dari provinsi DIY ini. Ya, jangan salahkan saya yg belum tertarik karena saya pun belum melihat promo wisata dari dinas setempat yang cukup maksimal dan terdengar dari tempat saya kost selama ini. Bahkan jarang atau belum ada teman-teman yang mengeksplor pariwisata Kulon Progo ke telinga saya. Akhirnya, setelah selama ini saya “belum” tertarik ke sana, suatu tugas dalam masa koasistensi lapangan mengharuskan saya ke Kabupaten Purworejo yang tentunya melewati Kulon Progo kalau dari Sleman. Tapi, saya tidak akan  bercerita mengenai masa koas saya karena saya yakin bahwa bukan cerita yang menarik untuk orang yang tidak sebidang studi dengan saya. Hohoho..!! tidak ada salahnya saya sedikit menceritakan apa yang ada di Purworejo yang sudah merupakan daerah Jawa Tengah bukan DIY lagi. Di sana saya hampir tidak melakukan jalan-jalan ke tempat wisata satu pun. Ya, bukan karena saya yang malas jalan-jalan atau karena kerjaan koasistensi lapangan yang ngga ada berhentinya, tapi ya memang karena sedikit sekali pariwisata yang ditawarkan. Ada beberapa wisata alam seperti pantai tapi letaknya di pinggiran mendekati Kulon progo, ya jelas jauhlah dari tempat kost saya yang berbuah ”mikir-mikir” untuk jalan-jalan ke sana. Di pusat kota hanya ada alun-alun dengan masjid agung yang katanya bedug disana adalah bedug terbesar di dunia. Saya sempat mensangsikan hal ini, dunia??ngga salah?? Memangnya Arab ngga punya yang paling gede ya?? Haha! – seorang kawan akhirnya menjawab – ya jelas terbesar di dunia, kan yang punya budaya mem-bedug cuma di Indonesia. Bodoh sekali saya. Saya akui ilmu dan pengetahuan Islam saya hanya sebatas menjalankan ibadah wajib saja.