Senin, 27 Februari 2012

Hectic Trip : Soerabaja!



         Berjudul hetic trip memang sangat tepat dalam menggambarkkan jalan-jalan singkat saya di Surabaya (hanya 2 hari) yang bisa dibilang grusa-grusu. Ya, begitu orang Jawa menyebutnya, jalan-jalan kali ini jauh dari kata nikmat dan santai. Sebenarnya, tujuan utama saya mengunjungi Surabaya adalah memenuhi panggilan wawancara kerja dari salah satu perusahaan perunggasan di sana. Tapi, alangkah sayangnya jika tidak sekaligus memanfaatkan moment ini dengan menjelajahi sudut-sudut pariwisata Surabaya. Apalagi saya adalah tipe orang yang selalu penasaran dengan pariwisata dan kebudayaan yang ditawarkan oleh suatu wilayah. Terlebih lagi ini adalah Surabaya, sebuah kota metropolis yang sarat akan suasana super sibuk, lalu lintas padat dan hiruk-pikuk perkotaan dengan sinar matahari yang selalu terik. Akhirnya rasa Ingin tahu saya semakin besar dan mendorong saya dan Sidik (seorang kolega dokter hewan) untuk stay satu hari lebih lama di Surabaya.

Sabtu, 18 Februari 2012

Candi Sukuh dan Cetho: Eksotisme nan Erotis!


Cuma satu kata..Unik!

               Setelah hampir sebulan berlalu, saya baru sempat memposting cerita jalan-jalan saya kali ini dalam  menyusuri sisi historis Karanganyar yang bagi saya sangat menarik. Ya, selain memiliki panorama alam yang luar biasa cantik dengan perkebunan tehnya yang terhampar luas bak karpet hijau, ternyata kabupaten yang merupakan eks karesidenan Surakarta ini juga menyimpan jejak historis yang mengagumkan. Berada di kaki Gunung Lawu, tersisa hasil karya peradaban yang unik dan megah, yaitu Candi Sukuh dan Cetho. Dua nama candi yang terkenal akan keunikan arsitekturnya yang lain daripada yang lain. Alasan itulah yang melatar belakangi acara jalan-jalan saya kali ini bersama tim dokter hewan bahagia yang terdiri dari Desem, Didim, Rian dan Satria. Ya, kami berlima memang berniat untuk menikmati masa peralihan ini setelah dilantik sebagai dokter hewan baru pada Desember lalu. Sebagian besar dari kami memang ingin melanjutkan S2 (termasuk saya akhirnya) yang baru dimulai pada bulan Juli mendatang, dan sebagian lagi karena sedang menanti masa kerja yang dengan bebas mereka atur sendiri. Jadi layak kan kalau saya menyebutnya tim dokter hewan bahagia? karena kami bukan pengangguran tanpa tujuan. Hehe..

Rabu, 08 Februari 2012

Antara Ngarsopuro dan Triwindu


Saya bersama koleksi topeng di Triwindu

         Solo memang ngga ada matinya kalau urusan belanja. Ya, sedari awal saya menyadari bahwa salah satu jenis wisata yang sangat diandalkan oleh Kota Solo adalah wisata belanja. Kota yang sarat akan budaya Jawa ini memang asyik untuk ditelusuri, terutama setiap sudut wisata belanjanya. Pada postingan sebelumnya (2 Hari Menantang Matahari-red) saya membawakan tema wisata batik di Solo, ya,  mulai dari Kampung Batik sampai Pasar Batik yang ada di sana dengan beragam motif batik yang cukup murah tentunya. Hmm..suatu keisengan akhirnya membawa saya menelusuri sudut wisata belanja yang lain. Ya, di suatu weekend  dimana posisi saya masih sangat santai (baca: karena masih sebagai jobseeker) akhirnya membuat saya lebih sering menyambangi kota budaya di Jawa Tengah ini ketika weekend tiba. Cukup dengan menggunakan kereta api ekonomi Prameks (Prambanan Ekspress) dengan rute Jogja-Solo PP maka saya pun sudah bisa berpergian dengan cukup nyaman (walaupun akhir-akhir ini saya lebih sering tidak kebagian tempat duduk di Prameks) hanya dengan membayar Rp. 10.000,-. Hehehe..apalagi di Solo ada Mas Billy (calon kakak ipar nih!) yang kamarnya selalu open untuk saya tiduri ketika saya mengunjungi Solo. Jadi saya tidak perlu berpikir panjang lagi jika ingin menghabiskan weekend di Kota Solo yang bagi saya memiliki suasana unik tersediri, yang berbeda dengan Jogja, meskipun saya sangat cinta Jogja.

Jumat, 03 Februari 2012

Mengintip Torehan Alam di Goa Pindul




       Mungkin akhir-akhir ini nama Goa Pindul sering kita dengar baik dari media informasi maupun dari mulut ke mulut, ya, dari mereka yang sudah merasakan serunya ber-cave tubbing ria di sana. Goa Pindul yang terletak di Dusun Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul ini memang sedang naik daun rupanya. Keseruan yang ditawarkan olehnya membuat saya sendiri sudah merencanakan perjalanan menuju ke sana sejak jaman KKN sekitar dua bulan yang lalu. Suatu kegembiraan yang tidak direncanakan, memang,  ketika seorang teman saya, Desem, tiba-tiba menawari saya untuk ikutan ber-cave tubbing ria di Goa Pindul pada pertengahan Januari yang lalu. Seketika saya mengiyakan ajakan tersebut. Apalagi jalan-jalan kali ini beranggotakan Satria, Ardhy, Desem dan juga Thira (pacar Ardhy). Rombongan inilah yang dulu juga mengajak saya menikmati indahnya beberapa pantai selatan di Kabupaten Gunungkidul ketika jaman kami masih kuliah.